Apakah karena kualitas coklat yang bagus dan terkenal atau hanya sebuah cara bagi para perusahaan permen untuk menjual permennya lebih banyak lagi pada hari Natal dan Paskah? Apa pun alasannya, kotak-kotak berwarna merah dan berukuran kecil pasti ada di mana-mana pada setiap tahun, dan mari kita lihat apa saja alasannya.
Hari Valentine sebenarnya adalah nama untuk dua orang suci Romawi yang berbeda, keduanya disebut Valentine karna hubungan cinta keduanya yang tidak romantis. Meskipun legenda mengatakan bahwa aslinya St. Valentine adalah seorang imam yang melakukan forbidden wedding(itu lho pernikahan terlarang) bagi tentara Kaisar Claudius, tidak ada bukti yang menyatakan hal ini pernah terjadi. Penyebutan pertama kali pada dari Hari St. Valentine sebagai hari libur romantis muncul dalam tulisan-tulisan Chaucer pada tahun 1382.
Saat periode abad pertengahan, pernyataan baru yang terlarang muncul pada orang yang menyebutkan cinta murni dengan cara yang baik, dan di sinilah kita melihat beberapa keakraban yang mulai muncul. Para ksatria akan memberikan mawar untuk gadis mereka dan memuji kecantikan mereka dalam lagu-lagu yang indah. tetapi gula merupakan komoditas berharga di Eropa, sehingga tidak ada pembicaraan tentang tukar-tukaran hadiah permen.
Selain itu, Richard Cadbury memproduksi coklat dengan bentuk kotak dengan model hati, hal ini diyakini bahwa ia adalah orang yang pertama memproduksi salah satunya. Cadbury dipasarkan dengan menggunakan kotak yang memiliki tujuan ganda: saat semua cokelat telah dihabiskan, kotak itu sendiri yang dirancang dengan begitu cantik dapat digunakan terus-menerus untuk menyimpan kenang-kenangan, dari pita rambut sampai surat cinta. Kotak-kotak begitu berkembang sampai terjadinya Perang Dunia ke II,kemudian saat gula dijatah dan perayaan Hari Valentine yang juga diperkecil. Tapi di era Victoria, kotak Cadbury masih ada, dan banyak yang berharga dari keluarga atau barang-barang berharga yang dihargai oleh kolektor.