Selain itu, konsumsi cokelat juga bisa menjadi pemicu pelepasan hormon serotonin di otak. Hormon ini dipercaya mampu menimbulkan perasaan senang dan mood. Itulah sebabnya kemudian pada perayaan hari Valentine (14 Februari), cokelat dijadikan hadiah yang diberikan kepada pacar, suami-istri, atau anak sampai orang tua.
Maka dari itu, mulai sekarang anda harus menyakini bahwa cokelat bukan hanya sedap untuk dikonsumsi, tetapi juga mengandung khasiat yang sangat luar biasa. Dalam bahasa Latin, pohon cokelat disebut dengan Theobroma cacao, yang menyimpan makna makanan dari Tuhan. Disebut demikian karena selain rasanya enak, cokelat dipercaya dapat memperpanjang usia. Cokelat jugs diklaim mampu mencegah segala macam penyakit jantung clan aneka kanker.
Tanaman kakao yang merupakan dasar pembuatan coklat, ternyata telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai salah satu ramuan yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Pemamfaatan kakao secara tradisional dipopulerkan oleh suku Olmec, Maya, dan Aztec, yaitu suku-suku Indian pada masa kuno. Biasanya penggunaannya dalam dunia ramuan bisa dijadikan sebagai bahan tunggal atau campuran dalam ramuan lain.
Pada akhir abad ke-16 lalu, beberapa tabib telah menyatakan bahwa kakao bisa dijadikan sebagai obat penyembuh demam, meruclakan keletihan, dan jugs untuk menyadarkan orang yang pingsan. Hingga pertengahan abad ke-20 kemudian, telah ditemukan lebih dari 100 manuskrip berisi resep-resep kuno yang merekomendasikan bahwa kakao bisa digunakan sebagai bahan penyembuh.
Meskipun terkadang, masih ada yang beranggapan bahwa konsumsi cokelat yang sangat tinggi sering dituding merugikan kesehatan tubuh. Hal ini juga disebabkan tingginya lemak dalam cokelat. Dunia kesehatan pun sudah mengakui, sebenarnya masih banyak pangan lain yang lebih menyehatkan daripada produk olahan cokelat. Namun, mengapa popularitas cokelat tidak pernah pudar, tetap bertahan dan selalu berada ditingkat paling atas? Ada apa di dalam cokelat?.