Produsen coklat
Meskipun realitasnya cinta tidak hanya cuma dapat dinyatakan dengan coklat. Namun, konon produsen coklat di seantero dunia berkumpul di Swiss dan membuat sebuah propaganda bagaimana kemudian orang-orang suka mengkonsumsi coklat lebih-lebih menjelang hari Valentine sehingga kemudian mereka bisa untung banyak. Inilah alasannya kenapa kemudian ketika valentine akan tiba, coklat pun dibuat berbagai macam bentuk yang melambangkan cinta dan kasih sayang. Awal mula seorang produsen coklat besar bernama Richard Cadbury pertama kali membuat coklat berbentuk hati dan mengawali tradisi pemberian coklat menjelang valentine. Sampai saat ini momen valentine tersebut menjadi penyumbang terbesar dalam penjualan coklat disetiap tahunnya.
Afrodisiak
Selain yang kami uraikan diatas, menurut beberapa literatur yang kami baca bahwa coklat juga mengandung zat afrodisiak yang mampu meningkatkan nafsu seksual. Beda halnya dengan bunga yang emang gak dimakan dan gak berefek apa-apa sama badan kita, walaupun bentuknya cantik dan harum. Sehingga tidak heran jika ada suatu kelompok yang sengaja mendorong coklat sebagai hadiah valentine supaya dunia ini damai dan semua orang saling mencinta. Istilahnya: ‘Make Love, Not War'. Peace!
Kelangkaan
Bisa dikatakan bahwa coklat bukan hasil alam yang begitu langka. Beda sama hasil bumi yang tidak bisa diperbarui lagi seperti minyak atau timah. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil biji coklat terbesar, serupa dengan banyak negara lainnya di dunia. Jadi bisa dikatakan bahwa coklat bukan suatu barang yang perlu dikhawatirkan keberadaannya. Sehingga para pemimpin dunia pun mungkin sudah sepakat untuk mendorong coklat untuk dijadikan sebagai tradisi saat valentine. Anda boleh percaya, boleh tidak pada teori-teori di atas. Selanjutnya kami pasrahkan pada keyakinan anda masing-masing. Selamat Menikmati.